Oleh: Admin, Tanggal: 03-Mei-2022, 20:35 WIB
Oleh Tsabit Abi Fadhil
Salah satu tips keberhasilan Santri dalam mengarungi Belantara Pondok Pesantren itu :
1. Mencari guru privat di luar Guru yang ada di Madrasah, dimana hal ini sangat mensuport dalam tumbuh kembang pemikiran Santri, dan menjadi pembimbing yang membimbing ke arah yang baik. Terlebih di Pesantren besar itu ibarat belantara, ketika tidak ada yang pengarah khusus yang mengarahkan maka yang terjadi sering kali santri tersebut sak karepe dewe, seenaknya sendiri.
2. Cari Guru privat yang alim dan mahir baik dalam membaca kitab, fikh ataupun dalam ilmu lainnya. Karena ya percuma mencari guru pembimbing tapi tidak mahir. Karena jujur saja, meskipun labelnya pondok besar yang masyhur menjadi kiblat ilmu belum tentu juga bisa membaca kitab dan menjelaskannya.
3. Membuat circle pertemanan ilmiah, yang pada prinsipnya untuk mencari sahabat itu yang memiliki aura positif, dan aura ilmu. Sedangkan untuk circle teman ya semua berteman tanpa pandang bulu. Tentu saja ini sangat berpengaruh sekali karena circle pertemanan akan mempengaruhi pola pikir seorang santri. Prinsip yang saya arahkan pokoknya kalau ada orang alim dekati, jadikan teman sharing ilmiah.
4. Membuat plan peta hidup kedepan, dan mencari bakat yang menonjol pada dirinya. Saya contohkan semisal 3 aspek yaitu bakat muallim (guru), muallif (penulis) dan Da'i Dll, Ketika salah satu bakat yang menonjol tersebut sudah ditemukan maka sebisa mungkin ditekuni, didalami dan dicari ilmu-ilmu pendukung yang mendukung agar sampai ke tingkat ekspert.
5. Bagi orang tua, lakukan review tes setiap kali liburan pulang ke rumah, kalau orang tuanya tidak mampu mereview anaknya maka bisa meminta bantuan ke alim terdekat.
Alhamdulillah arahan plan saya untuk adik saya yang ini berhasil, 2 tahun masuk Lirboyo dengan plan yang saya arahkan dan plan perkembangan yang dia kembangkan sendiri menuai hasil.
Dalam 2 tahun ini saya lihat sudah cadas sisi membaca kitab dan ilmiahnya, bahkan saya didebat habis ketika saya salah. Dan ini melampaui jauh diatas rata-rata teman satu angkatannya. padahal sebelumnya nol prutul. Bahkan soal najis yang dasar saja tidak faham. Bahkan berkat keberhasilan itu dia mendapat nama cukup baik dan disegani di kelasnya, di daerahnya, dan di angkatannya..
Dari anak bebal menjadi pelahap ilmu
Zaki adik saya, setelah tamat SMP sudah saya buatkan plan peta hidup. Waktu itu plan yang saya buatkan adalah masuk SMA sekalian tahfidz sedapatnya, lulus SMA pindah ke ponpes salaf, setelah salaf selesai lalu kuliah hingga selesai.
Plan awal zonk, realitanya selama di Asy'ariyah kalibeber dia menjadi anak yang susah hafalan, suka ngeluyur, suka camping ke gunung-gunung bahkan sampai dipenjara di pengasingan di makam mbah muntaha. Sampai lulus SMA pun zonk gak punya banyak hafalan.
Setelah lulus SMA saya tagih plan awal itu, saya suruh pindah Lirboyo, tapi dia tidak mau dan ingin merampungkan hafalannya, akhirnya dikejar selama 3 tahun, alhamdulillah hafidz bil ghoib 30 juz meski belum mutqin tentunya. Karena di Asy'ariyah waktu itu minim sekali ngaji syariahnya maka sesegera mungkin saya suruh pindah, akhirnya berkenan pindah. Karena plan awal gagal meski tidak sepenuhnya perlu kiranya tajaddud plan (pembaruan), lalu saya buatkan plan baru yang saya tulis di posting sebelum posting ini.
Ala kulli hal pindah ke Lirboyo, setengah tahun pertama belum mendapatkan guru privat, dan alhamdulillah dalam pencariannya akhirnya dapat di pertengahan tahun dan tidak hanya satu guru yang didapat. Wal hasil dari guru privat itu digembleng mental dan minsetnya habis-habisan, hampir setiap hari sorogan, hampir setiap hari setiap jam berjibaku dengan ilmu dan menyampingkan nongkrong dengan teman-temannya yang tidak satu frekwensi
Bahkan dia bilang "selama 2 tahun ini saya tidak pernah terpejam sedetikpun ketika madrasah, dan saya menghabiskan sela-sela waktu longgar untuk mutholaah walau sekedar membuka kamus", dan hari-harinya dihabiskan untuk belajar belajar mutholaah mencari ibarot refrensi dll yang mungkin tidur hanya beberapa jam saja.
Progres satu tahun awal saya pantau cukup baik dan sudah nyambung dengan istilah-istilah pesantren, saya ajak ngobrol juga sudah nyambung satu frekwensi. Kemudian satu tahun kedua saya pantau masyaAllah, diluar prediksi saya. ilmunya sudah melampaui kelasnya, teman sekelasnya masih terbata-bata dengan jurumiyah dan tashrif dia sudah berjibaku dengan ibnu aqil, ibnu hamdun, shobban, dll.
Fikhnya pun sudah bukan lagi sulam taufiq dan fath qorib seperti teman-teman di kelasnya tapi sudah berjibaku dengan sekelas atturmusi, baijuri, bujairomi dan kitab-kitab LBM lainnya. Begitupun dengan bahasa, publik speaking, penguasaan psikologi lawan juga sudah menguasai karena aktif di LBM meski belum waktunya masuk LBM.
Akhirnya dari hal itu dia menjadi ketua ini ketua itu, tawaran mudarris ini mudarris itu, rois ini rois itu dan ketika mengaji pun yang dibawa bukan kitab-kitab primer saja seperti teman-temannya tapi kitab-kitab sekunder tidak luput dibawa-bawa.
Ala kulli hal, saking bahagianya interview tadi malam saya hanya bisa mengucapkan puji syukur atas nikmat ini dan saya memohon doa teman-teman handai taulan agar semoga adik saya ini menjadi penerus pejuang aswaja yang kokoh. Amin amin amin..
Semoga bermanfaat
Pesantren Assalafiyyah Mlangi adalah lembaga pendidikan formal berbasis pesantren wajib bording di lingkungan pondok pesantren Assalafiyyah. Hingga saat ini telah berkembang dengan berbagai lembaga pendidikan formal dibawah payung Pondok Pesantren Assalafiyyah Mlangi yaitu; MTs, MA, dan SMK Assalafiyyah.
Alamat : Jl. Kyai Masduqi Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman - D.I Yogyakarta 55292
Telepon : 081393128882
Email : pengurus@ppasm.com