Judul | REKONSTRUKSI SEJARAH AL-QURAN |
Penulis | |
Deskripsi Fisik | 480 halaman |
Penerbit | Divisi Muslim Demokratis |
Kota | Jakarta |
Tahun | 2011 |
ISBN | 979-3064-06-4 |
DDC | |
No Panggil | |
Genre/Subjek | |
Bahasa | Indonesia |
Seri | |
Update Terakhir | Kamis, 06 Mei 2021, 22:41 wib |
Harus diakui, sampai saat ini masih ada yang gigih dan terus mengkaji berbagai hal tentang sejarah al-Quran. Ada yang dimotivasi oleh keinginan untuk membuktikan kebenaran al-Quran, ada juga yang berangkat dari persepsi tentang misteri yang masih menghantui sejarah al-Quran. Betapa tidak, al-Quran yang diyakini sebagai kalam Allah yang ahistoris dan sangat transenden, akhirnya harus “terintervensi” oleh upaya-upaya manusia yang tidak bisa lepas dari persoalan-persoalan teologi, politik, sosial dan budaya.
Mayoritas umat Islam misalnya meyakini bahwa susunan ayat dan surat seperti sekarang ini bersifat tawqîfî. Namun, hampir tidak bisa ditemukan berbagai riwayat yang mengatakan bahwa ayat sekian ditempatkan setelah ayat ini dan sebagainya. Sekiranya ada, maka al-Quran membutuhkan sekian ribu riwayat Nabi atau sahabat tentang susunan al-Quran, mengingat ayat-ayat tersebut diturunkan secara terpisah dalam 23 tahun. Karya-karya sedetail al-Burhãn (al-Zarkasyi) dan al-Itqãn/al-Tahbîr (al-Suyuthi) juga tidak menukil riwayat-riwayat tersebut. Kita hanya bisa menemukan sebuah riwayat yang isinya secara tekstual mengatakan,: “letakkan ayat ini pada tempat ini” dan sebagainya. Karya-karya tentang asbãb al-nuzûl juga tidak mampu menukil berbagai riwayat semua ayat al-Quran. Kasarnya, ada sejarah yang hilang untuk menjelaskan beberapa ayat atau susunan ayat al-Quran dari surat al-Fãtihah sampai surat al-Nãs. Hal ini lebih diperkuat dengan adanya susunan yang berbeda pada mushaf-mushaf sahabat besar. Artinya, masih diperlukan upaya-upaya serius untuk “mengakhiri” berbagai hal yang menyelimuti sejarah al-Quran.
Karya Sdr. Taufik Adnan Amal ini tidak lepas dari upaya-upaya tersebut. Salah satu keistimewaannya, yang bisa saja menjadi sisi kontroversialnya, adalah banyaknya kutipan dari karya-karya Noeldeke, Jeffery, Bell serta lainnya, walaupun tidak diimbangi dengan karya-karya spesialis al-Quran dari kalangan Islam, sehingga kemudian menimbulkan perbedaan persepsi. Namun demikian, kita berterima kasih kepada Saudara Taufik yang telah memberikan kontribusinya dalam lebih memperkaya khazanah al-Quran. Tanggapan dan kritik dalam bentuk buku atau tulisan akan jauh lebih bermanfaat dari pada reaksi yang lebih mengandalkan emosi.
Daftar Lampiran
|
Sejarah Alquran 06-Mei-2021, 22:42 WIB |
Baca |
Pesantren Assalafiyyah Mlangi adalah lembaga pendidikan formal berbasis pesantren wajib bording di lingkungan pondok pesantren Assalafiyyah. Hingga saat ini telah berkembang dengan berbagai lembaga pendidikan formal dibawah payung Pondok Pesantren Assalafiyyah Mlangi yaitu; MTs, MA, dan SMK Assalafiyyah.
Alamat : Jl. Kyai Masduqi Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman - D.I Yogyakarta 55292
Telepon : 081393128882
Email : pengurus@ppasm.com