Detail Buku
Judul Hujan
Penulis
Deskripsi Fisik 320 halaman (20 cm)
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Kota Jakarta
Tahun 2016
ISBN 978-602-03-2478-4
DDC
No Panggil
Genre/Subjek
Bahasa Indonesia
Seri
Update Terakhir Senin, 17 Mei 2021, 22:02 wib
About the book

Novel ini menceritakan kisah cinta dua tokoh utama, yaitu Lail dan Esok. Novel ini juga menceritakan kisah dan perjuangan hidup Lail, yang harus menjadi yatim piatu diusia 13 tahun. Lail dan Esok bertemu setelah letusan gunung berapi pada tahun 2042. Akibat dari letusan gunung berapi ini menghancurkan sebagian besar bumi dan hanya meninggalkan 10% manusia di bumi, serta merusak iklim dan cuaca bumi. Lail dan Esok tinggal di tempat pengungsian, mereka selalu bersama-sama dan tidak terpisahkan. Namun setelah pengungsian ditutup, mereka terpisah dan Esok diadopsi oleh keluarga wali kota dan Ia harus pindah ke ibu kota untuk melanjutkan studinya hingga berhasil memciptakan mobil terbang pertama. Sedangkan Lail adalah seorang gadis sederhana yang tinggal di sebuah panti sosial yang akhirnya menjadi relawan kemanusiaan dan bersekolah di sekolah perawat dan berteman dengan Maryam.

Lail ternyata diam-diam mempunyai perasaan lebih terhadap Esok, namun Ia memendamnya bertahun-tahun. Akhirnya Lail memutuskan untuk menyibukkan dirinya dengan kegiatan yang bermanfaat. Lail dan Maryam bergabung dengan organisasi relawan dan mereka adalah relawan termuda. Mereka juga menorehkan prestasi, salah satunya ditempatkan di Distrik 2. Ada dua kota kembar di hulu dan hilir, dan dua kota ini telah dilegalkan sejauh 50 kilometer. Saat itu bendungan di bagian hulu retak, jika bendungan pecah maka akan menghancurkan dua kota kembar tersebut. Saat itu, hanya ada satu cara untuk mencapai bagian hilir yang mungkin bergerak cepat saat badai. Keduanya berhasil memperingati kota tersebut, dan pengabdian mereka benar-benar membuat mereka memenangkan penghargaan.

Dengan kesibukannya, Lail dapat sedikit mengalihkan kerinduannya pada Esok. Esok selalu mengunjungi dengan membawa sepeda merah, sepeda merah ini mereka kenakan saat bencana, dan juga memakai topi yang diberikan Lail kepadanya. Sayangnya, intensitas pertemuan mereka menurun. Jika Esok tidak sibuk, mereka hanya bisa bertemu setahun sekali. Lail tidak pernah menghubungi Esok, dan terkadang dia bertanya kepada ibunya Esok tentang Esok.

Singkat cerita, ternyata sebuah pesawat luar angkasa yang sedang dibuat Esok akan membawa penghuni bumi ke luar angkasa untuk menghindari bencana yang lebih besar dari gunung berapi yang meletus. Tidak semua penduduk pergi, tetapi mereka dipilih secara acak. Karena Esok berkontribusi dalam pembuatan pesawat itu, Ia mendapat dua tiket. Esok memberikannya kepada Lail, walikota mendatangi Lail dan memintanya untuk menyerahkan tiket kepada putri walikota Claudia. Ada kesalahpahaman tentang hal ini. Disaat itu Lail menyadari perasaannya dan membutuhkan kepastian dari Esok. Sehari sebelum pengumuman resmi diumumkan pemerintah, Lail marah karena tidak ada kabar dari Esok. Beberapa detik sebelum pesawat luar angkasa itu terbang, Lail sebenarnya memutuskan untuk masuk ke ruang modifikasi ingatan untuk menghapus semua kenangannya dengan Esok. Lail ingin menyingkirkan semua beban dan menghapusnya dari ingatannya.

Daftar Lampiran

Hujan
17-Mei-2021, 22:05 WIB
Baca

PONPES ASSALAFIYYAH MLANGI

Pesantren Assalafiyyah Mlangi adalah lembaga pendidikan formal berbasis pesantren wajib bording di lingkungan pondok pesantren Assalafiyyah. Hingga saat ini telah berkembang dengan berbagai lembaga pendidikan formal dibawah payung Pondok Pesantren Assalafiyyah Mlangi yaitu; MTs, MA, dan SMK Assalafiyyah.

KONTAK KAMI

Alamat : Jl. Kyai Masduqi Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman - D.I Yogyakarta 55292
Telepon : 081393128882
Email : pengurus@ppasm.com