Detail Buku
Judul Guruku Orang-orang dari Pesantren
Penulis
Deskripsi Fisik 174 halaman
Penerbit Pustaka Sastra LKiS
Kota Yogyakarta
Tahun 2001
ISBN 979-9492-52-1
DDC
No Panggil
Genre/Subjek
Bahasa Indonesia
Seri
Update Terakhir Rabu, 28 April 2021, 7:54 wib
About the book

Guruku Orang-orang dari Pesantren menceritakan perjalanan hidup KH. Saifuddin Zuhri, mulai periode awal pendidikannya di sekitar akhir dekade 1920-an, sampai sekitar tahun 1955, ketika ia telah menjadi salah satu tokoh NU.  Buku ini dibagi menjadi 10 bab, yakni: “Di Ambang Pintu Pesantren”, “Madrasahku cuma Langgar”, “Tokoh-tokoh Pengabdi tanpa Pamrih”, Apresiasi terhadap Rasa Seni”, “Memasuki Persiapan Pengabdian”, Masih Belajar Lagi sebelum Terjun ke Medan Pengabdian”, “Menjadi Guru”, “Tamatnya Zaman Penjajahan”, Di Bawah Penjajahan Seumur Jagung”, dan “Merdeka Berarti 1000 Perjuangan”.

Menurut Kiai Saifuddin, ide penulisan Guruku Orang-orang dari Pesantren bermula ketika Asrul Sani memberi saran untuk menulis novel tentang kehidupan pesantren. Lantaran merasa tak punya kemampuan menulis novel, KH. Saifuddin Zuhri memutuskan menulis kisah-kisah para guru yang melatarbelakangi perjalanan hidupnya.  Kenyataannya, otobiografi ini berkisah dengan lancar seperti sebuah novel.Buku ini diawali dengan gambaran khas kehidupan pedesaan, dengan segala tradisi dan nuansa kental keagamaan.  Sejak kecil Kiai Saifuddin berkesempatan mencecap dua dunia pendidikan berbeda. Yang pertama sekolah ongko loro yang merupakan sekolah umum, serta madrasah yang berkonsentrasi pada ilmu agama. Ia juga terlibat dalam organisasi pemuda NU, Ansor.  Jelang proses kemerdekaan Indonesia, menteri agama era Bung Karno ini kian terlibat dalam aktivitas perjuangan, jurnalisme, dan tugas-tugas keorganisasian di tingkat nasional. 

Dalam buku ini banyak diuraikan nilai-nilai moral yang dipelajari KH Saifuddin Zuhri selama berinteraksi dengan tokoh-tokoh yang dianggap gurunya.  Di luar itu, salah satu nilai terpenting Guruku Orang-orang dari Pesantren adalah catatan tentang peran besar komunitas pesantren dan nahdliyin dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, serta periode sesudahnya. Catatan ini sulit ditemui dalam buku-buku teks sejarah versi Orde Baru.  Ketika proses tumbuhnya nasionalisme Indonesia pasca Sumpah Pemuda 1928, misalnya, penulis menceritakan bagaimana KH Hasyim Asy’ari dan KH Wahab Chasbullah menyebar pesan ke dunia pesantren untuk ikut serta dalam gelombang ini. 

Demikian pula ketika masa Revolusi Fisik terjadi. Para pemuda kalangan pesantren mengorganisasi diri dalam laskar-laskar seperti Hizbullah dan Sabilillah untuk terlibat langsung dalam pertempuran melawan penjajah. Bahkan kala itu pesantren menjadi tempat penyebaran paham nasionalisme dan antipenjajahan, serta wadah pelatihan militer bagi para pemuda.  Selain itu, KH Syaifuddin Zuhri juga mendokumentasi banyak nama tokoh NU yang terlibat dalam perjuangan fisik.

Sumber: https://www.nu.or.id/post/read/39424/guruku-orang-orang-dari-pesantren

Daftar Lampiran

Guruku Orang Pesantren
28-Apr-2021, 7:55 WIB
Baca

PONPES ASSALAFIYYAH MLANGI

Pesantren Assalafiyyah Mlangi adalah lembaga pendidikan formal berbasis pesantren wajib bording di lingkungan pondok pesantren Assalafiyyah. Hingga saat ini telah berkembang dengan berbagai lembaga pendidikan formal dibawah payung Pondok Pesantren Assalafiyyah Mlangi yaitu; MTs, MA, dan SMK Assalafiyyah.

KONTAK KAMI

Alamat : Jl. Kyai Masduqi Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman - D.I Yogyakarta 55292
Telepon : 081393128882
Email : pengurus@ppasm.com